SUBNETING
Jika seorang pemilik sebuah IP
address kelas B misalnya dengan network ID 130.200.0.0 memerlukan lebih dari 1
network ID, maka ia harus mengajukan permohonan ke Internic untuk mendapatkan
IP address baru. Namun persediaan IP address pada saat ini sangat terbatas
karena menjamurnya jumlah situs-situs di internet. Untuk mengatasi kesulitan
ini dan menghindarkan banyak nya pengajuan baru ke Internic, munculah suatu
teknik untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang sudah ada. Hal
ini dinamakan subnetting, dimana sebagian Host ID dikorbankan untuk dipakai
dalam membuat network tambahan.
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat
masalah:
1. Jumlah Subnet,
2. Jumlah Host per
Subnet,
3. Blok Subnet,
4. dan Alamat
Host- Broadcast.
Sebagai contoh : IP address
130.200.0.0 (100000010.11001000.00000000.00000000) dengan default subnet mask
255.255.0.0 untuk mempelajari subnetting sekarang misalnya kita ingin memiliki
2 network ID dari IP address yang telah kita miliki. Untuk itu kita Mask 2 bit
dari host ID tersebut, maka sekarang kita memiliki empat kombinasi 00, 01, 10,
dan 11 tetapi karena 00 dan 11 semuanya 0 atau semua 1 yang menurut peraturan
IP address tidak diizinkan, maka tinggal 2 kombinasi 01 dan 10 saja yang bisa
dipakai untuk subnet.
Sekarang perhatikan apa yang terjadi
dengan default subnet mask 255.255.0.0 atau 11111111.11111111.00000000.00000000
dimana 2 bit teratas host ID diselubung (mask) untuk menjadi bagian dari
network ID. Subnet mask yang baru sekarang menjadi 255.255.192.0
Dengan demikian kita telah membuat
dua network ID baru
10000010.11001000.01XXXXXX.XXXXXXXX
dan
10000010.11001000.10XXXXXX.XXXXXXXX
dengan subnet mask baru :
11111111.11111111.11000000.00000000
atau 255.255.192.0
dimana X adalah angka 0 atau 1 untuk
membuat host ID yang memenuhi peraturan-peraturan IP address. Oleh sebab itu
kelompok IP address dibawah ini tersedia untuk dua bit yang diselubung (mask).
Kelompok pertama adalah :
10000010.11001000.01000000.00000001
atau 130.200.64.1
sampai
10000010.11001000.10000000.00000001
atau 130.200.127.254
kelompok kedua adalah :
10000010.11001000.10000000.00000001
atau 130.200.128.1
sampai
10000010.11001000.10111111.11111110
atau 130.200.191.254
selain dengan menggunakan cara
diatas untuk menentukan kelompok subnet, ada cara yang lebih singkat yang dapat
kita lakukan sebagai berikut :
Misalnya kita menggunakan kelas B
network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.221.0 dimana oktet ketiga
diselubung dengan 224. Hitung dengan rumus 256-224 = 32. Maka kelompok subnet
yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 32, 64, 128, 160, dan 192.
Dengan demikian kelompok IP adess
yang dapat dipakai adalah :
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Disamping penulisan IP address yang
umum, dikenal pula penulisan IP address dengan notasi yang lebih singkat
seperti dibawah ini :
IP address 130.200.10.1 dengan
subnet mask 255.255.0.0 dapat ditulis secara singkat sebagai 130.200.10.1/16
Angka 16 dibelakang garis miring menandakan bahwa 16 bit dari subnet mask
diselubung dengan angka biner 1, yaitu
11111111.11111111.00000000.00000000
Notasi penulisan singkat ini juga
berlaku untuk IP address yang menggunakan metode subneting seperti contoh
dibawah ini :
IP address 172.16.10.1 dengan subnet
mask 255.255.255.0 dapat ditulis secara singkat sebagai 172.16.10.1/24. Angka
24 dibelakang garis miring menandakan bahwa 24 bit dari subnet mask diselubung
dengan angka biner 1, yaitu
1111111.11111111.11111111.00000000
atau 255.255.255.0
Dari penjelasan dan contoh diatas,
kita telah mempelajari bahwa dengan subnetting, Kita dapat menyelubung dua atau
lebih bit-bit host ID selama masih tersedia bit yang dapat diselubung. Semakin
banyak bit yang diselubung, semakin banyak pula network ID yang dapat kita
buat. Namun demikian jumlah host ID nya akan berkurang
Referensi :
http://teguhnet.wordpress.com/2008/09/08/pengertian-ip-address-dan-configurasinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar