Kamis, 10 April 2014

APA ITU SUBNETTING



SUBNETING

Jika seorang pemilik sebuah IP address kelas B misalnya dengan network ID 130.200.0.0 memerlukan lebih dari 1 network ID, maka ia harus mengajukan permohonan ke Internic untuk mendapatkan IP address baru. Namun persediaan IP address pada saat ini sangat terbatas karena menjamurnya jumlah situs-situs di internet. Untuk mengatasi kesulitan ini dan menghindarkan banyak nya pengajuan baru ke Internic, munculah suatu teknik untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang sudah ada. Hal ini dinamakan subnetting, dimana sebagian Host ID dikorbankan untuk dipakai dalam membuat network tambahan.
Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah:
1. Jumlah Subnet,
2. Jumlah Host per Subnet,
3. Blok Subnet,
4. dan Alamat Host- Broadcast.


Sebagai contoh : IP address 130.200.0.0 (100000010.11001000.00000000.00000000) dengan default subnet mask 255.255.0.0 untuk mempelajari subnetting sekarang misalnya kita ingin memiliki 2 network ID dari IP address yang telah kita miliki. Untuk itu kita Mask 2 bit dari host ID tersebut, maka sekarang kita memiliki empat kombinasi 00, 01, 10, dan 11 tetapi karena 00 dan 11 semuanya 0 atau semua 1 yang menurut peraturan IP address tidak diizinkan, maka tinggal 2 kombinasi 01 dan 10 saja yang bisa dipakai untuk subnet.

Sekarang perhatikan apa yang terjadi dengan default subnet mask 255.255.0.0 atau 11111111.11111111.00000000.00000000 dimana 2 bit teratas host ID diselubung (mask) untuk menjadi bagian dari network ID. Subnet mask yang baru sekarang menjadi 255.255.192.0
Dengan demikian kita telah membuat dua network ID baru
10000010.11001000.01XXXXXX.XXXXXXXX dan
10000010.11001000.10XXXXXX.XXXXXXXX
dengan subnet mask baru :
11111111.11111111.11000000.00000000 atau 255.255.192.0
dimana X adalah angka 0 atau 1 untuk membuat host ID yang memenuhi peraturan-peraturan IP address. Oleh sebab itu kelompok IP address dibawah ini tersedia untuk dua bit yang diselubung (mask).

Kelompok pertama adalah :
10000010.11001000.01000000.00000001 atau 130.200.64.1
sampai
10000010.11001000.10000000.00000001 atau 130.200.127.254
kelompok kedua adalah :
10000010.11001000.10000000.00000001 atau 130.200.128.1
sampai
10000010.11001000.10111111.11111110 atau 130.200.191.254
selain dengan menggunakan cara diatas untuk menentukan kelompok subnet, ada cara yang lebih singkat yang dapat kita lakukan sebagai berikut :
Misalnya kita menggunakan kelas B network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.221.0 dimana oktet ketiga diselubung dengan 224. Hitung dengan rumus 256-224 = 32. Maka kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 32, 64, 128, 160, dan 192.
Dengan demikian kelompok IP adess yang dapat dipakai adalah :
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Disamping penulisan IP address yang umum, dikenal pula penulisan IP address dengan notasi yang lebih singkat seperti dibawah ini :
IP address 130.200.10.1 dengan subnet mask 255.255.0.0 dapat ditulis secara singkat sebagai 130.200.10.1/16 Angka 16 dibelakang garis miring menandakan bahwa 16 bit dari subnet mask diselubung dengan angka biner 1, yaitu
11111111.11111111.00000000.00000000
Notasi penulisan singkat ini juga berlaku untuk IP address yang menggunakan metode subneting seperti contoh dibawah ini :
IP address 172.16.10.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 dapat ditulis secara singkat sebagai 172.16.10.1/24. Angka 24 dibelakang garis miring menandakan bahwa 24 bit dari subnet mask diselubung dengan angka biner 1, yaitu
1111111.11111111.11111111.00000000 atau 255.255.255.0
Dari penjelasan dan contoh diatas, kita telah mempelajari bahwa dengan subnetting, Kita dapat menyelubung dua atau lebih bit-bit host ID selama masih tersedia bit yang dapat diselubung. Semakin banyak bit yang diselubung, semakin banyak pula network ID yang dapat kita buat. Namun demikian jumlah host ID nya akan berkurang
 


Referensi :
http://teguhnet.wordpress.com/2008/09/08/pengertian-ip-address-dan-configurasinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar